Sunday, December 23, 2007

At First Sight

Barusan di AnTV nonton film At First Sight, sebuah drama romatis yang sangat menyentuh tentang seorang yang buta sejak lahir dengan nama virgil yang diperankan Val Kilmer. Atas bantuan Amy (Mira Sorvino), seorang arsitek yang tanpa sengaja jatuh cinta pada Virgil ketika Amy mendatangi sebuah spa yang salah satu pekerjanya adalah virgil. Amy mengenalkan Virgil pada dokter Charles Aaron, seorang spesialist mata yang kemudian melakukan operasi terhadap mata Virgil, dan pada akhirnya Virgil bisa melihat. Singkat cerita, setelah beberapa lama Virgil kembali buta, meskipun begitu Amy tetap mencintainya.

Cerita ini diangkat dari Essay To See and Not To See pada buku An Anthropologist On Mars karya Oliver Sacks yang terinspirasi dari kisah nyata.

Ada banyak yang menarik dari film ini, diantaranya kenyataan bahwa seseorang dari tidak bisa melihat menjadi bisa melihat, ternyata tidak semudah kita dari tempat gelap pindah ke tempat terang. Ada proses adaptasi untuk mengenal apa yang sebelumnya hanya bisa diraba, perlu adaptasi untuk memahami suatu bentuk 3 dimensi, perlu memahami tentang warna, dan yang paling menyentuh adalah perlu memahami bagaimana suatu ekspresi. Dalam film digambarkan ketika Amy dan Virgil sedang melakukan Ice Skating, seorang wanita memperhatikan Virgil, dan Virgil menanyakan kepada Amy, tatapan apa yang diberikan wanita tersebut. Dan Amy mengatakan bahwa itu adalah sebuah ekspresi, tatapan menggoda. Kemudian Amy mencontohkan tatapannya sebagai tatapan cemburu, trus ekspresi marah, ceria, sedih, dan ekspresi seorang yang jatuh cinta.

Selain masalah transisi tersebut, digambarkan juga pada film tersebut bahwa seseorang yang tidak bisa melihat kemudian dipaksa untuk bisa melihat, mungkin dia tidak menjadi dirinya, tapi menjadi diri yang diinginkan oleh lingkungannya. Ada pertentangan disitu, dan Virgil lebih merasa nyaman dengan kebutaannya karena dia merasa itulah dirinya sesungguhnya. Dia mengatakan lebih bisa melihat ketika dia buta daripada ketika dia bisa melihat.

Terakhir tentang perasaan cinta, dalam film itu digambarkan tentang perasaan cinta sang kakak Jennie yang berani mengorbankan kehidupan pribadinya demi menemani adiknya Virgil yang buta. Tentang Amy yang tetap mencintai Virgil ketika dia masih buta, ketika menemani masa-masa sulit Virgil dalam fase bisa melihat, dan bagaimana dia tetap mencintai Virgil yang akhirnya kembali buta. Dalam film ini juga diceritakan tentang sebuah pahatan karya Amy yang dibuat sejak dia masih dibangku kuliah yang tidak pernah diselesaikan. Di akhir cerita, ketika Virgil menanyakan bagaimana pahatan tersebut, Amy berkata bahwa dia telah menyelesaikannya dan membiarkan pahatan tersebut mencari bentuknya sendiri. Ini dapat dimaknai sebagai simbol bahwa cinta itu tidak harus berupa bentuk yang real, tapi merupakan ruang abstract yang mencari bentuk sendiri yang hanya bisa dimaknai oleh masing-masing personal, mungkin demikian messagenya.. Halah...

Sampai sekarang tokoh Amy sebenarnya dalam dunia nyata tetap menjadi seorang pemahat dan tinggal di Atalanta bersama Virgil (bukan nama sebenarnya).

No comments: