Monday, September 10, 2007

Andai ga ada ramadhan..

Dah mau puasa yaa, biasanya semangat untuk menggali agamanya pasti pada timbul lagi. Sebagian orang bilang inilah kesempatan untuk kembali fitri, kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan latihan untuk berbuat baik..

Kenapa yaaa harus menunggu ramadhan untuk kembali ke fitri..?

Bukankah kita telah diberi kesempatan 5 kali sehari untuk selalu kembali ke fitrah. Apakah memang karena yang 5 kali itu saja kita masih sering lewat. Apakah tidur kita masih mengalahkan subuh. Karena kerjaan kita sering bablas zuhur. Oo mungkin bisa dijamak dengan Ashar, yang ternyata ketika Ashar kita dalam perjalanan sehingga keburu magrib. Karena udah absen 3 waktu, udah de dibablasin aja semuanya. Dengan ramadhan kita berharap bisa menghapus semua keabsenan tersebut..

Kenapa yaaa harus menunggu ramadhan untuk memperbanyak ibadah..?

Bukankah ada sebelas bulan lainnya yang bisa di optimalkan untuk beribadah. Ooo mungkin karena kita semua bermental pedagang sehingga amalan pun kita jadikan hitungan dagang. Ramadhan dengan iming-iming pahala berkali-kali lipat, penghapusan hutang (dosa), dan janji kenikmatan surga sehingga kita berbondong-bondong memenuhi masjid untuk beribadah di bulan puasa, kita memenuhi malam-malam dengan ayat-ayat Al-Qur'an yang di 11 bulan sebelumnya atau mungkin di 11 bulan kedepan tidak pernah tersentuh.

Kanapa lagi harus menunggu ramadhan untuk menjaga ucapan dan berbuat baik..?

Bukankah kita akan lebih mudah berbuat baik dan menjaga diri ketika perut kenyang. Kenapa harus bersusah payah harus lapar dulu karena puasa dipaksa menjaga amarah, memelihara pandangan dan memperbanyak sedekah bukankah itu menyalahi metabolisme yang ada. Ooo mungkin balik lagi ke masalah mental pedangang, karena kitanya tidak mau rugi amalan kita kepotong, puasa kita tidak diterima dan do'a-do'a kita tidak terkabulkan

Kenapa yaaa

Kenapa kita ga bersyukur udah dikasih kesempatan untuk selalu mengingat-Nya dan kembali fitri minimal 5 kali sehari. Kenapa kita masih sering menjadikan shalat itu seperti suatu tugas yang kadang seperti mengganggu tugas duniawi kita. Atau karena mental budak kita, kita masih takut meninggalkan shalat karena takut hukuman dari-Nya. Kenapa harus menunggu ramadhan untuk kembali ingat shalat dan kembali ingat fitrah

Kenapa yaaa

Kenapa kita masih mencoba berdagang dengan-Nya. Kenapa kita tidak mencoba sedikit 'naik kelas' dari yang tadinya beribadah karena takut dosa dan mengharapkan surga, menjadi ikhlas karena-Nya, bukankah kita sering menyebut Lillahi ta'ala. Kenapa ramadhan dijadikan pekan raya antara kita dengan-Nya.

Kenapa yaa
Kenapa kita harus bersusah-susah bermuka baik dibulan ramadhan. Kenapa tidak 11 bulan kita jadikan latihan untuk menyambut yang 1 bulan yang namanya ramadhan, tentu yang 1 bulan akan lebih mudah dilewati daripada dibalik, berlatih 1 bulan untuk mendapatkan yang 11 bulan. Jadikanlah ramadhan sebagai ujian sementara bulan lainnya sebagai latihan. Bukannya dimana-mana latihan itu lebih lama daripada ujian. Jangan dibalik, jika ramadhan dijadikan latihan pasti tidak akan efektif untuk menjalankan ujian yang panjang, b-tuuull tidak..!? (jadi ingat Aa Gym.., miss u Aa hehehe)

Terlepas dari semua itu, kita pantas benar-benar bersyukur karena kita masih diberi kesempatan oleh-Nya untuk ketemu yang namanya ramadhan

Kita juga pantas bersyukur karena ada satu bulan yang seistimewa ramadhan. Bayangkan jika satu tahun tanpa ada ramadhan.

Selamat menunaikan ibadah puasa, maapin yaaa kalau ada yang salah tulis di blog ini, banyak tulisan sampah yang mencuri waktunya.. semoga ramadhan kita kali ini lebih baik dari ramadhan-ramadhan sebelumnya.

Ooo yaaa ada tulisan bagus tentang taubat di;

http://www.jalal-center.com/index.php?option=com_content&task=view&id=325


Lumayan buat ngisi waktu dengan hal-hal bermanfaat salah satunya pengetahuan di saat lapar di bulan puasa nanti. Bagus banget buat ngerti terminologi 'kembali' - 'Id, Rujuk, Taubat dan inabah. Ooo yaaa pesan sponsor, jangan sekterian yaaa.. ini tulisan nya Jalalludin Rahmat, jangan alergi dengan embel-embel beliau syiah dan lainnya, ambil yang baik bukannya itu prinsip dasar agama. Seperti kata Ebiet G Ade - Jangan lihat siapa bicara tapi dengar apa katanya.. betuul tidak.. (jadi ingat Aa lagi hik..hik.hiik..)

Enjoy.. halah, bacaan panjang gitu gimana bisa enjoy hehehe... ^^

No comments: