Friday, September 21, 2007

mBus aWay

Saya dua hari ini kesal banget gara-gara mio ga bisa ngacir lagi di jalan panjang kebon jeruk gara-gara pembangunan jalur busway kebun jeruk. Pemkot bener-bener ngeselin, jalur yang lebarnya cuma segitu dipaksain buat dilewati busway.

Saya ga habis fikir gimana hitung-hitungan mereka yang ngerancang koridor-koridor jalur busway. Jalan Panjang khususnya merupakan jalur pertemuan dari banyak perumahan di kawasan selatan dan barat jakarta seperti bintaro, ciledug, bsd dan lainnya. Dengan kondisi tersebut, kemacetan yang ditimbulkan karena pembangunan koridor ini pasti akan merembet ke akses keluar dari daerah-daerah tersebut. Bagi mereka yang pake mobil coba mengalihkan lewat tol, pasti akan berimbas ke jalur tol yang makin padat.

Benar-benar perencanaan yang aneh, apalagi rute daan mogot - lebak bulus tersebut bukanlah jalur yang rame penumpang umum, buktinya beberapa bus dengan rute yang sama tidak pernah penuh penumpang. Para warga adalah penumpang dengan jarak pendek sehingga angkot dan metromini lebih menjadi pilihan.

Menurut saya pribadi project busway ini hanya sukses untuk jalur Blok M-Kota sementara yang lainnya adalah project gagal karena bikin kemacetan yang luar biasa. Pada beberapa koridor targetnya juga tidak mengena dimana beberapa daerah padat justru armadanya kurang atau mampet gara-gara macet sehingga terjadi tumpukan penumpang yang sangat banyak di halte. Di beberapa koridor lainnya justru sepi penumpang. Nasib yang terakhir sepertinya juga akan dialami jalur kb jeruk kalau tetap di paksakan, bikin macet tapi sepi penumpang.

Sepertinya apa yang mereka (pemkot) ributkan selama ini tentang masalah rasio mobil dengan jalan dimana total pertambahan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan penambahan jalan. Udah tau gitu, mereka tetep aja gerogoti dengan mengambil sebagian buat busway. Memang pemerintahan yang arogan.

Jangan pernah ngayal kemacetan kota ini bisa diatasi dengan menggunakan sarana jalan yang ada. MRT adalah salah satu jalan keluar, selain desentralisasi business district yang dari dulu sepertinya setengah hati. Lumayan tinggal di Bintaro ngantornya juga di Bintaro atau Karawaci, bisa makan siang dirumah, atau jemput anak pulang sekolah, halahhh.. (zzzzz mimpi...).

Hmmm, kalau Sutiyoso 2009 terpilih jadi Presiden, mungkin bakal ada koridor lintas propinsi Kebon Jeruk - Cimbeluit (bdg), atau lintas pulau Bintaro - Bukittinggi.. halah.

No comments: