Saturday, August 18, 2007

Konsisten

Masih ingat blog saya sebelumnya yang berisi kutipan beberapa cerita dari buku Canda ala Sufi Nashruddin Hoja. Kalau gak ingat, kelewatan.. :). Ok, salah satu tulisan itu bercerita, suatu saat Nasruddin ditanya berapa umurnya, dan Nashruddin menjawab 40 tahun. Orang yang nanya protes kok 40 tahun, bukannya lebih, karena beberapa tahun sebelumnya ketika ditanya, Nashruddin juga menjawab 40 tahun. mendengar prote tersebut, Nasruddin dengan enteng menjawab, 'karena saya konsisten'.

Tulisan yang terkesan enteng dan cuma buat lucu-lucuan ini, menurut saya punya makna yang dalam, maklum saja yang nulisnya sufi gak mungkin nulis sesuatu yang tidak punya makna. Saya sendiri menangkap makna dari tulisan tersebut adalah Nashruddin ingin menyampaikan bahwa sesungguhnya umur tidak dapat dijadikan patokan akan kesalihan, amalan dan kaitannya dengan kematian. Sepertinya di masyarakat telah lumrah menganggap bahwa bertambahnya umur semakin mendekatkan kita dengan kematian, dan semakin pendek waktu bagi kita untuk melengkapi ibadah. Disini sang sufi ingin membalikkan, bahwa sesungguhnya umur tidak ada kaitan dengan semua itu. Bukankah yang namanya kematian bisa datang kapanpun, gak harus menunggu tua. Untuk itu kesiapan untuk memperbanyak ibadah juga tidak harus menunggu tua, dan tidak harus menghitung-hitung sisa usia, kapanpun kita akan di panggil. Saya yang lagi nulis blog ini, bisa aja gagal menyelesaikan blog ini jika tiba-tiba 'dipanggil'. Lagi, kalau pernah baca blog saya sebelumnya dengan judul 'Pulang' sepertinya pas banget dengan tulisan ini tentang kesiapan kita dipanggil kapanpun.

Naah, kenapa saya jadi keingat tulisan Nashruddin Hoja diatas, hal ini berkaitan dengan masalah pencantuman umur di friendster ketika usia saya kata orang-orang bertambah disaat tujuhbelasan kemaren (padahal gak perlu 17-an, tiap saat umur saya bertambah kok..! :P). Bukan rahasia lagi, nyebutin umur apalagi yang udah bangkotan kayak saya ini di friendster adalah hal yang sensi hehehe, tadinya saya mau nulis 27. Kenapa angka 27..? perhitungan umur seperti ini sebenarnya telah berjalan sejak saya berusia diatas 30 (hil..hiik.. emang udah bangkotan yaaa haaaaaa...mbebes mili..3x :)), angka 30 adalah puncak dari usia saya, setelah itu usia saya akan berjalan surut, karena saya waktu itu ingin menjadikan tolak ukur, berapa sisa usia yang masih saya punya didunia ini. Bukankah siklus hidup itu memang ada puncaknya, mulai dari bayi, anak-anak, dewasa, tua. Masa tua sebenarnya masa seperti kita balik ke kanak-kanakan, dan semakin mendekati kematian (normal), kita akan kembali seperti bayi, ketergantungan kepada orang lain, tidak bisa jalan, dan tidak jarang pikun dan bukankah itu sudah seperti kembali menjadi bayi. Makanya waktu itu saya berpikir, 30 adalah puncak usia, dan setelah itu akan kembali surut, dan 'mungkin' back to zero at 60, wallahu'alam. Tapi setelah merenungkan makna tulisan Nashruddin Hoja diatas, saya tidak lagi mempermasalahkan umur, yang penting apa yang bisa kita lakukan 'saat ini' untuk bekal kelak. Umur it's doesn't matter (halah sok inggris, emang tau artinya kata Tukul ^_^). Sekalian di blog ini saya tetapkan untuk saat ini dan seterusnya umur saya 27 tahun, karena saya konsisten. halah ^_^

No comments: