Sunday, July 29, 2007

Aku Dilamar..!

'Aku dilamar..!' demikian bunyi salah satu tag line sebuah iklan tv dimana sang ce dalam iklan tersebut menunjukkan cincin yang ada di jari manisnya. Ungkapan yang sama diutarakan seorang teman baru-baru ini, tapi teman yang ini bukan ce tapi cowok. Lho kok cowok dilamar?

Jawabannya karena teman saya ini adalah orang minang (sebagian menyebut sebagai orang Padang untuk orang yang berasal dari sumatera barat). Dalam adat minang, yang dilamar justru cowok bukan cewek. Kenapa bisa demikian karena adat minang yang bersifat matriakat (keibuan) bukan patriakat (kebapak-an). Dengan faham matriakat, perempuan menempati posisi terhormat menurut adat, sehingga banyak hal wanita diistimewakan secara adat. Sebagai contoh adalah dalam hal warisan, dalam adat minang dikenal istilah 'pusako tinggi' yaitu warisan adat biasanya dalam wujud tanah yang dimiliki oleh suku (klan) karena masyarakat minang yang agraris. Hak kepemilikan warisan ini akan selalu dipegang oleh wanita yang ada dalam klan tersebut, hal ini untuk menjamin kecukupan secara materi untuk wanita tersebut dan keturunannya. Sifat dari warisan ini adalah tidak boleh di jual hanya boleh dikelola dan hasilnya diberikan ke wanita yang ada di klan tersebut. Nantinya warisan ini akan diturunkan ke anak wanita dan anak wanita tersebut akan mewarisi lagi ke anak wanitanya dan begitu seterusnya.

Demikian juga halnya dalam hal nafkah, zaman dulu seorang laki-laki dalam keluarga minang bertanggung jawab menghidupi saudara perempuan dan anak-anaknya (ponakannya). Peran menafkahi keluarga bukan berada ditangan suami tapi ditangan paman karena si suami sendiri punya tanggung jawab juga terhadap ponakan dan saudara perempuannya. Dimasa sekarang peran tersebut telah berkurang, tapi peran paman terhadap ponakan dan saudara perempuan dalam keluarganya tetap dominan. Itulah sebabnya kenapa dalam suatu keluarga minang, apapun keputusan yang ada dalam keluarga, biasanya akan minta masukan dan pendapat kepada paman yang dalam istilah minang dipanggil mamak. Hubungan mamak dan ponakan ini akan sangat terasa dalam hal pernikahan, peran mamak sangatlah besar dan lebih menentukan daripada peran ayah sekalipun dalam keluarga tersebut. Makanya merupakan istilah umum, seorang laki-laki minang mengatakan kalau dia punya banyak tanggung jawab jika memiliki banyak saudara perempuan atau memiliki banyak ponakan dari saudara perempuan karena secara moril semua itu adalah tanggung jawabnya dan tidak jarang juga secara materil jika suatu kondisi suami dari saudara perempuannya itu tidak dapat menafkahi keluarganya, peran menafkahi akan menjadi tanggung jawab si paman.

Naah sekarang apa kaitannya dengan lamaran, kenapa si cowok yang dilamar. Adat seperti ini tidak berlaku di semua daerah di sumatera barat, hanya di beberapa daerah saja seperti Bukittinggi dan sekitarnya. Ini tidak lebih sebagai wujud perlindungan terhadap wanita dalam suatu klan. Dengan kondisi yang dilamar adalah yang laki-laki, jika lamaran diterima, laki-laki tersebut akan ditarik kedalam klan si wanita. Makanya lazim ditemui dalam keluarga keturunan minang, sang suami tinggal dirumah mertuanya bukan seperti budaya lain yang justru si istri yang ikut suami. Dari sini terasa bahwa wanita benar-benar dalam lindungan keluarga dan klannya. Lantas bagaimana secara agama? Ada istilah minang yang menyatakan bahwa 'adat basandi syara', syara' basandi kitabullah' yang artinya bahwa setiap aturan adat tersebut basandi (didasarkan) oleh syara' (agama) yaitu Islam (kitabullah). Kalau memang demikian, kenapa adat tidak taat ke agama dalam hal lamaran dimana dalam Islam dicontohkan bahwa yang dilamar justru wanita. Saya sendiri tidak tahu persis kenapa, sepertinya telah menjadi kesepakatan antara pemuka adat dan ulama dijaman dulu bahwa pola seperti ini tetap dipertahankan. Dugaan saya kemungkinan para ulama jaman tersebut berpendapat bahwa aturan yang dilamar adalah wanita seperti yang dicontohkan oleh Al-Qur'an atau Sunnah itu tidak bersifat esensi, tapi lebih kepada kultur dalam hal ini Arab, sehingga jika ditarik ke budaya lokal, sah-sah saja jika yang dilamar justru laki-laki, wallahu'alam ^_^

Friday, July 27, 2007

Bad Day

What I've got you've got to give it to your mamma
What I've got you've got to give it to your pappa
What I've got you've got to give it to your daughter
You do a little dance and then you drink a little water

Apa-an siy maksud lirik diatas, gw gak ngerti. Dasar RHCP, bikin lirik suka asal yang penting beatnya bagus :), tapi lagu ini justru bikin gw sedikit tersenyum cause hari ini my heart feel so bad (mo nulis dalam indonesia kok gak pas banget). Seharian merasa so bad, gak ada angin gak ada hujan, feel so bad aja. Sore ini gw bongkar-bongkar lagu, mulai dari dengarin harbour nya Moby, nyimak lirik Don't Know Why Norah Jones atau lirik berontak Killing in the Name nya Rage Against The Mechine, Promise N-Sync..alah alah...denger sebentar langsung ganti, lirik rendah diri Creep nya Radiohead, One heart one love Phil Perry (sayang gak ada lirik), naah sekarang lagi nyala di ibook suck my kiss Red Hot Chili Peppers yang liriknya benar-benar gak jelas, penuh dengan istilah jorok, hih..!, but beat nya enak buat ilangin suntuk. setelah puas headbanger di Linkin park konser tahun 2004 yang lalu, saya sangat terobsesi buat nonton konser nya Red Hot Chili Peppers, sepertinya enak banget,moga-moga ada yang mau sponsorin konser di jakarta.. Asal jangan open air dan siang hari lagi kayak Linkin Park, gak enak banget. Seperti halnya fotografi yang mengharamkan pemotretan di siang bolong kecuali buat IR photography, frekuensi matahari sepertinya juga tidak bagus buat sound di konser musik :)

Kembali ke Laptop, kita sepertinya harus benar-benar bersyukur pada Yang di Atas diberi indra yang sangat luar biasa. Gak pernah kebayang suara yang di tangkap indra telinga, diterjemahkan otak dan dapat mempengaruhi suasana hati. itu benar-benar anugerah. Seperti halnya mata, bagi yang suka fotografi, mata dan otak adalah magic lens dan CCD yang gak ada tandingannya. Indra penciuman dan perasa adalah dua indra dimana kita tidak akan dapat merasakan suatu makanan yang enak kalau tidak karena kedua indra ini.

Memelihara kesehatannya dan menggunakan untuk hal yang baik adalah dua hal yang dapat kita gunakan sebagai wujud syukur atas apa yang telah diberikanNya. Lagi-lagi, hati yang bagi sufi dianggap sebagai 'arasy nya Sang Pencipta, akan memberi makna terhadap apa yang di tangkap oleh indra-indra tersebut. Bagaimana hati Umar bin Khattab tersentuh dan tergerak untuk masuk Islam setelah mendengar lantunan ayat-ayat suci yang dibaca adiknya yang telah duluan Islam, bagaimana para sahabat banyak menangis ketika melihat penderitaan orang lain. Demikianlah, sesungguhnya apa yang menempel pada tubuh kita termasuk panca indra hanyalah merupakan tools yang di pinjamkan oleh Yang Di Atas, tergantung kepada kita apakah dapat menjaganya dengan tetap sehat, apakah akan digunakan untuk kebaikan, untuk mendekatkan diri kepadaNya. Tidak perlu berbangga dan menyombongkan diri akan tubuh ini karena hanya pinjaman. Kita berdo'a semoga tidak sampai menyalahgunakannya apalagi digunakan untuk menentangNya, karena yang namanya pinjaman kapanpun dapat di tarik kembali oleh-Nya sebagai pemilik dan yang pasti di hari akhir kelak akan diminta pertanggung jawabannya.

takkan ada cinta yang dapat merebut hatiku
kecuali dia.. kecuali dia..kecuali diaaaaa....

lirik terakhir dari lagu Kecuali Dia - Seurius band yang terdengar enak banget ketika mengakhiri tulisan ini. Enjoy ^_^

Monday, July 23, 2007

If You're Not The One

If youre not the one then why does my soul feel glad today?
If youre not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call
If you are not mine would I have the strength to stand at all

I never know what the future brings
But I know you are here with me now
Well make it through
And I hope you are the one I share my life with

I dont want to run away but I cant take it, I dont understand
If Im not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?

If I dont need you then why am I crying on my bed?
If I dont need you then why does your name resound in my head?
If youre not for me then why does this distance maim my life?
If youre not for me then why do I dream of you as my wife?

I dont know why youre so far away
But I know that this much is true
Well make it through
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I pray in youre the one I build my home with
I hope I love you all my life

I dont want to run away but I cant take it, I dont understand
If Im not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?

cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
cause I love you, whether its wrong or right
And though I cant be with you tonight
And know my heart is by your side

I dont want to run away but I cant take it, I dont understand
If Im not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that in your arms?

Wednesday, July 18, 2007

Finally Find Someone.. Kapan?

Tadi sehabis magrib, ketika lagi nunggu si Uda penjual sate padang nyiapin sate untuk di bungkus, melintas di depan saya seorang kakek dengan tongkatnya, usainya mungkin udah hampir 80 tahun. Lama-lama saya perhatikan si kakek kok jalannya makin ketengah, bukan di pinggir jalan lagi. Saya mulai khawatir takut si kakek ketabrak. Beberapa mobil sempat berjalan amat pelan, dan beberapa diantaranya sampai berhenti agar jangan sampai menambrak si kakek, walau beberapa mobil dan motor lainnya masih sempat-sempatnya ngebut dan hampir di getok si kakek dengan tongkatnya.

Melihat kejadian ini saya sempat bersuhuzan, mikirin ini anak atau cucunya pada kemana, kok kakeknya di biarin sendiri jalan malam-malam. Pikiran kemudian berubah, jangan-jangan si kakek memang hidup sendiri, gak punya istri, jadi gak punya anak cucu. Dari sana saya ingat diri sendiri, apa nantinya saya kelak juga bakal seperti itu kalau sampai tua gak dapek tambatan hati. Mengingat akan hal itu, kembali saya menyusun lagi kejadian-kejadian, penyebab-penyebab dan alasan-alasan sehingga sampai sekarang saya masih sendiri, hik..hik..hik :D. Ada beberapa hal yang tetap harus saya tutup rapat tetap berada di ruang private, beberapa sangat prinsipil yang kalau diutarakan nantinya jadi perdebatan seolah-olah dianggap sebagai alasan yang dibuat buat. Satu alasan akan coba saya share disini.

Kapan kawin?.. kayak iklan di tipi aja. Terkadang terlintas di pikiran, sepertinya iman saya masih kurang, sehingga tidak bisa seperti teman-teman yang demi menyempurnakan syariat, mereka menikah. Tidak jarang pernikahan itu totally karena agama, mengenai fisik, apalagi rasa itu masalah dunia dan bisa di nomor duakan. Saat itu juga logika saya membantah, bukannya Nabi saw dulu juga menyuruh sahabat yang di jodohkan untuk terlebih dahulu melihat calonnya untuk meneguhkan hatinya. Bukannya makna melihat disini cendrung kepada fisik dan ujungnya rasa suka. Gak salah pribahasa jaman baheula bilang, dari mata turun ke hati. Berarti Nabi saw sendiri juga menyadari harkat dasar manusia bahwa tampilan fisik adalah penilaian paling basic untuk menimpulkan suatu rasa.

Berkaitan dengan fisik, dalam setiap diskusi tentang yang satu ini, saya cuma ngasih gambaran, bahwa saya inginnya seseorang yang mendampingi saya kelak adalah seseorang yang ketika saya bangun dipagi hari dan melihat ke sisi lain tempat tidur, saya menemukan seseorang yang membuat saya bersyukur bahwa memang ini yang saya cari, dan membuat saya makin cinta. Seperti lirik lagu Baby Face;

Every time I close my eyes
I thank the lord that I've got you
And you've got me too
And every time I think of it
I pinch myself cuz I don't believe it's true
That someone like you loves me too

Terakhir, tidak dapat dipungkiri juga bahwa hati saya juga masih kotor, masih banyak rasa ingin membanggakan diri, menunjukkan ke orang lain bahwa pendamping saya adalah seorang yang istimewa dalam banyak hal. Ingat istimewa, dari dulu seperti telah menjadi prinsip bagi saya, kalau ada yang nomor satu kenapa pilih yang nomor dua. Intinya saya selalu menginginkan sesuatu yang nomor satu dalam pandangan saya, tidak peduli pandangan orang lain yang mungkin biasa-biasa saja, tapi bagi saya yang inilah yang nomor satu. Naah itulah ujung-ujungnya kenapa saya selalu bilang kalau ditanya kenapa gak dapet-dapet juga, saya selalu beralasan karena sayanya yang terlalu milih-milih, terlalu banyak yang nomor dua, tapi sulit mendapatkan yang nomor satu. Ada sih yang nomor satu (dan baru ketemu satu ^_*), tapi yang namanya jodoh itu bukan barang, yang bila ketemu dan sanggup beli pasti di beli. Tapi ini orang bukan barang, sesuatu yang punya hati, penentuan jadi apa tidaknya bukan berada di satu sisi, tapi di dua sisi, kau dan dia. Menyatukan dua hati ini yang sekarang masih belum didapatkan. It's hard to imagine (lagi-lagi kayak tag iklan) ^_^

tapiii.. (dengan ekspresi geram..), kalau nanti didapat, mungkin lagu berikut akan dinyanyikan berhari-hari atau mungkin selamanya .. ^_^

I finally found someone
It knocks me of my feet
I finally found the one
That makes me feel complete
It started over coffee
We started out as friends
It is funny how from simple things
The best things begin
This time is different
It is all because of you
It is better than it has ever been
Because we can talk it through
My favourite line
I wish I can call you sometime
It is all you have to say
To take my breath away

This is it
Oh I finally found someone
Someone to share my life
I finally found the one
To be with every night
Because whatever I do
It is just got to be you
My life has just begon
I finally found someone

Did I keep you waiting
I did not mind
I appologize
Baby that is fine
I will wait forever
Just to know you are mine
I love your hair
Are you sure it looks right
I love what you wear
Isn't it too tight
You are exceptional
I cannot wait for the rest of my life

This is it
Oh I finally found someone
Someone to share my life
I finally found the one
To be with every night
Because whatever I do
It is just got to be youe
My life has just begon
I finally found someone

And whatever I do
It just got to be you
My life has just begon
I finally found someone


Tuesday, July 17, 2007

Yak.. yuk..!

Dari tadi pengen nulis, tapi bingung mau nulis apa. Baca-baca buku sebelum tidur, tetap tidak memberi inspirasi apa yang mau di tulis di blog ini, yaa udah matiin lampu coba rebahan tidur. Tiba-tiba teringat kejadian kemaren di tempat fitness. Udah nyalain lampu lagi, ambil notebook, dan ini hasilnya.

Ada apa di fitness center. Begini ceritanya (duduk yang baik yaaa :)), hari sabtu siang minggu yang lalu, seperti biasa kalau lagi gak ada kesibukan di rumah saya pergi fitness sekedar jaga kebugaran, sesuai dengan nama tempatnya. Singkat cerita setelah menjalankan beberapa rangkaian latihan, untuk penutup saya biasa berlatih di section khusus buat body building yang isinya berbagai macam alat angkat berat dengan berbagai macam fungsi. Ketika lagi enak latihan, saya lihat ada dua orang cowok jalan mendekat ke rack dumble. Gak ada yang aneh dari dua orang ini, sampai beberapa saat tanpa bermaksud nguping, salah satunya nerima telpon. 'Saya udah dapet, harganya 60 juta, itu udah termaksud make up buat 15 orang', itu salah satu isi pembicaraan yang walau mencoba menulikan pendengaran tetap terdengar. Hmmm dari situ, otak jahat udah mulai bekerja, gay kali ni yaaaa. Tapi logat gay nya belum kentara. Sampai beberapa saat dia ngomong sama temannya, lagi-lagi ini bukan nguping, tapi kedengaran jelas. Dia membacakan isi SMS yang dia terima ' assalamu'alaykum, harap hati-hati melewati senayan dan sekitarnya, bakal ada pertandingan bola' bla-bla-bla, sisanya saya gak ingat. Tapi disini udah mulai kentara, ngomong gay nya udah mulai keliatan. Ooo, pikiran jahat udah makin berkuasa, 'bener khan?, gay tuuh'. Selang beberapa detik, seorang cowok lain dengan tubuh atletis datang dan mengambil dua dumble buat latihan dan duduk di bangku di samping saya dan kemudian mulai latihan. Tiba-tiba cowok yang tadi saya duga gay, datang ngambil damble dekat cowok yang tadi baru datang, kemudian komentar dengan nada ke cewek-cewek-an ' tubuh kamu bagus dey..!'. Si cowok yang baru berhenti untuk istirahat sejenak latihan balas komentar 'kayaknya bagusan kamu dey..!' juga dengan suara lembut. Si cowok pertama langsung bales 'yak-yuk..!' Saya hampir spontan keceplosan ketawa, tapi untung masih ketahan. Saya langsung berdiri, dan jalan ke arah ruang ganti gak tahan nanti kelepasan. Dibalakang, saya masih mendengar ada komentar 'yak yuk...!' beberapa kali dari cowok yang pertama setiap kali cowok yang terakhir berkomentar. Ampuuuunnn..! saya susah nahan untuk tidak ketawa.. Berbagai pikiran jahat berseliweran di kepala saya, ni gay kok tau aja kelompoknya, langsung detect dan nyambung. Disisi lain, berarti saya gak di anggap kelompok mereka. Yak.. yuk, pada eke khan.. hahaha.. gak pantas banget, lebih pantes kalau liat tukul kalau lagi sok banci hehehe...

Dari dulu saya tetap menganggap pikiran dan ketawaan saya tersebut adalah sesuatu hasil dari pikiran yang jahat. Tapi ntah kenapa, kadang-kadang pikiran itu sangat dominan. Saya seperti dipancing untuk berpikiran jahat seperti itu oleh suasana di sekitar yang tidak bisa diterima oleh otak saya. Dari dulu saya selalu berusaha menghargai mereka sebagai manusia biasa, dengan harkat yang sama cuma dengan karakter yang berbeda. Beberapa kasus, saya suka miris, ketika mereka saya coba hargai, mereka seperti menjadikan itu sebagai pembenaran terhadap eksistensi mereka yang menurut berbagai sudut pandang menyimpang. Bagi kelompok yang lebih 'berada', eksistensi mereka cuma dipertontonkan di area tententu yang kira-kira dapat menghargai perbedaan yang mereka miliki, seperti contoh diatas di fitness center atau di tempat gaul kaum berada lainnya. Istilah pun berbeda, mereka suka dicap dengan istilah gay. Bagi mereka yang 'tidak berada' dan punya rasa berontak terhadap pandangan lingkungan kepada mereka, cendrung mengumbar dan mempertunjukkan eksistensi mereka dengan cara lebih terbuka, vulgar dan terkadang justru semakin memojokkan mereka ke sudut yang gelap dan makin tidak dihargai. Disana saya sangat kasihan terhadap mereka terutama cara mereka menghargai diri mereka sendiri. Mereka itu biasa di dikonotasikan sebagai kaum banci, bencong dan istilah lainnya yang memang terkesan rendah dan murahan.

Saya teringat acara Kick Andi malam jum'at minggu yang lalu yang menghadirkan bintang tamu Tata Dado dan Ninik Towok serta seorang pengamat Trans Gender. Dari acara ini saya baru sedikit mengerti tentang adanya dikotomi antara Trans Gender dengan Trans Seksual, dimana berpenampilan seperti perempuan tetapi tetap laki-laki tulen seperti Tata Dado atau Ninik towok yang justru telah punya anak termasuk ke kelompok yang disebut trans Gender. Trans gender ini biasanya terbentuk karena lingkungan, misalnya waktu kecil dikenalkan orang tua untuk menggunakan pakaian perempuan, bergaul dengan perempuan dan lainnya yang lama-lama membuat mereka nyaman berpenampilan seperti perempuan. Berbeda dengan trans seksual yang cendrung karena aspek biologis misalnya bentuk fisik dan ketertarikan terhadap sesama jenis, merasa diri terjebak dalam fisik yang salah yang merupakan dampak dari biologis.

Lantas mana yang benar, saya tidak bisa men judge mana yang benar, tapi dari pengetahuan agama yang saya miliki yang masih dangkal, dari yang saya tahu bahwa dijaman salah satu Nabi dahulu, ada satu kaum yang dimusnahkan oleh Tuhan karena memiliki prilaku seperti diatas. Jika demikian halnya, adalah tugas kita untuk mendekati mereka, mempersempit ruang mereka untuk tetap mempertahankan eksistensinya misalnya dengan lebih kepada pendekatan personal dan menghindarkan mereka dari pergaulan kaum sejenis yang justru semakin menjerumuskan karena mereka merasa punya teman senasib sehingga semakin menggiring mereka untuk lebih memperkokoh eksistensi mereka seperti sekarang. Adalah tidak mulia jika kita menyisihkan mereka, melihat sebelah mata dan berpandangan jijik terhadap mereka. Tetaplah hargai mereka sebagai manusia ciptaan-Nya, karena bukan mereka yang membuat mereka seperti itu, tapi karena lingkungannya dan termasuk kita. Wallahu'alam

Tuesday, July 10, 2007

IMHO

'Lagi sibuk bu?' atau 'tumben, hari ini agak nyantai' seperti telah menjadi default reply message yang siap di rewind setiap kali saya menerima pop-up lewat ym (yahoo messenger) dari seorang teman wanita. Belakangan saya hampir selalu menjadi pihak yang pasif, dalam artian saya baru akan menggirim message kalau di pop-up duluan. Paling, kalau benar-benar udah lama gak contact, saya cuma say hallo, and go. Saya tidak mau berlama-lama, karena saya tau ibu yang satu ini sekarang super sibuk dengan pekerjaannya. Dari ceritanya, saya dapat membayangkan kesibukannya saat ini. Tidak aneh kalau saya memanggilnya miss invisible, karena selalu berstatus invisible di ym agar tidak ada orang yang mengganggu harinya. Bagi saya, untuk mengganggu jangankan nelpon, sekedar sms saja saya suka gak tega walaupun itu di malam hari atau di hari libur biar dia mendapatkan istirahat yang cukup. Kadang kalau udah bete banget butuh teman ngobrol seperti kalau lagi sendiri di luar kota, baru saya sedikit sms, itupun kadang dengan sedikit perasaan yang tidak enak takut mengganggu istirahatnya.

Terkadang saya mikir, nyari apa siy bu? Ngumpulin uang banyak, gak semua orang punya obsesi seperti itu, termasuk saya dan mungkin termasuk si ibu ini. Nyari posisi karir, hmmm sepertinya gak juga. Dari potensi yang dia punya, saya tau ibu ini bisa meraih apa yang dia inginkan. Masalahnya apa emang itu yang dicari? Makanya, tidak salah saya bilang, Nyari apa siy bu sampai sesibuk itu?

IMHO, dengan semua modal yang dimiliki, yaa fisik (ibu ini cakep lo, imho lagi :)), talenta, dan karakter sebagai pekerja keras harusnya ibu ini bisa lebih menikmati hidup. Lebih bisa memilih pekerjaan apa yang ingin dilakukan. Buat nyari yang namanya materi, serahkan pada laki-laki, itu memang sudah porsinya. Bukan bermaksud perbedaan gender, gak, tapi udah tugasnya laki-laki buat membahagiaan wanita yang dicintainya terutama materi. Jangan pernah menganggap bahwa punya pikiran seperti itu justru akan menyebabkan para ibu jadi ketergantungan ke laki-laki. Ini lebih kepada porsi dan tanggung jawab. Kalau pengen nyari sendiri, toh ibu bisa. Apalagi disini saya gak nyaranin buat tidak bekerja, tapi cari yang lebih bisa dinikmati, yang enjoy menjalaninya. Gak bikin-bikin stess banget.

Lantas apa lagi, karir? buat laki-laki itu perlu buat dapatin duit lebih, kalau buat ce, gak perlu. Obsesi jadi wanita sukses dalam karir hanya kebanggaan sesaat. Kebanggaan akan posisi atau perasaan lebih di hargai karena jabatan dalam karir, itu pikiran yang sempit. Kapanpun yang namanya jabatan bisa hilang. Kebanggaan dan dihargai bukan bergantung dari jabatan dalam karir, tapi tergantung kepada apa yang kita perbuat untuk orang lain, dan itu lebih abadi, lebih di kenang, dan jika ikhlas bisa buat modal 'kelak'.

Lagi-lagi, IMHO ^_^

Tuesday, July 03, 2007

Puzzle

Beberapa hari yang lalu seorang teman curhat bahwa dia baru berpisah dengan cowok yang telah jalan dengannya hampir 5 tahun. Sebenarnya kisah putus sambung bukan hal yang baru yang saya dengar dari teman yang satu ini, sejak lama dia suka curhat bahwa terlalu banyak perbedaan yang ada diantara mereka. Sejauh ini mereka berusaha cari titik temu, dan akhirnya kemaren itu mereka give up. Mereka sepakat untuk mengakhiri demi kebaikan masing-masing dikemudian hari, dan itu wujud rasa sayang mereka.

Saya jadi teringat teman yang lain, dua teman yang punya karakter yang berbeda, dari kultur yang juga beda, usia juga berbeda, tapi entah kenapa perbedaan tersebut justru dapat menyatukan mereka dan sekarang telah mempunyai seorang anak dari hasil pernikahan mereka. Saya jadi berfikir kenapa hal tersebut tidak bisa terjadi pada teman saya yang pertama.

Dari kedua kejadian tersebut saya teringat akan puzzle. Saya jadi berpikir, hidup ini sepertinya bagai sebuah puzzle. Setiap kita memegang potongan-potongan puzzle kehidupan yang coba kita susun yang baru lengkap setelah kita berpisah dari dunia ini. Tidak semua potongan puzzle yang kita pegang saat ini merupakan puzzle milik kita sendiri, sebagian mungkin puzzle milik orang lain, begitu juga sebaiknya, mungkin beberapa potongan puzzle kehidupan kita dipegang oleh orang lain.

Teman saya yang pertama, mungkin belum menemukan puzzle dirinya yang ada pada cowok yang sekarang harus putus begitu juga sebaliknya. Lekukan yang ada pada setiap potongan puzzle merupakan gambaran dari perbedaan yang mereka miliki. Potongan puzzle tersebut baru bisa disatukan dengan potongan pazzle lainnya yang sesuai. Bagaimanapun mereka berusaha menyatukan dua potongan puzzle, tapi kalau lekukannya berbeda, tidak akan pernah bisa bersatu. Kalaupun ada satu atau dua lekukan yang bisa disatukan sementara lekukan yang lain tidak memungkinkan, akan menyisakan pekerjaan rumah yang sulit dikemudian hari, atau justru akan merusak atau malah akan membuat berantakan apa yang selama ini kita susun. Hal itulah yang dihindari oleh teman saya dan cowoknya, sehingga mereka memilih cara terbaik yaitu berpisah. Beda dengan teman yang kedua, bagaimanapun perbedaan yang mereka miliki, lekukan pazzle perbedaan tersebut ternyata punya persentuhan yang dapat disatukan. Yang satu memegang potongan puzzle yang lain begitu juga sebaliknya.

Mereka yang sekarang sudah menikah dan bakal punya anak, saat ini sedang memegang potongan puzzle kehidupan anak-anaknya. Seorang dosen mungkin sekarang memegang puzzle kehidupan mahasiswanya yang kemudian hari menjadi orang sukses. Seorang cowok mungkin sekarang sedang mengantongi puzzle seorang cewek yang kemudian jadi istrinya. Begitu seterusnya. Puzzle kehidupan kita mungkin sekarang sedang berada di tangan orang-orang lain yang juga sedang mencari kemana puzzle tersebut harus disatukan.

Orang tua kita saat ini mungkin sudah bisa menikmati lukisan yang telah mulai terbentuk dari puzzle yang mereka susun bertahun-tahun. Sebagian orang mungkin masih mencoba menyusun ulang puzzlenya untuk membentuk suatu konstilasi yang lebih baik. Mereka yang menyadari kegagalan masa lalunya, mencoba menata ulang potongan-potongan puzzlenya untuk lebih punya bentuk yang diinginkan di masa yang akan datang. Sebagian lainnya mungkin masih asyik menyusun puzzle sesuai bentuk yang mereka inginkan saat ini tanpa peduli dengan kekacauan dan kesulitan yang akan mereka hadapati di kemudian hari.

Setiap kita mungkin telah memiliki gambaran puzzle yang akan terbentuk di kemudian hari. Kita berdo'a semoga diberi satu set puzzle berupa satu lukisan indah yang membuat kita tersenyum kelak ketika selesai menyusunnya, bukan satu set puzzle yang menghasilkan gambaran suram. Amin

---
(Dari Seseorang yang sedang coba memaksakan untuk merangkai dua potongan puzzle yang sulit disatukan ^_^)